BANGKALAN, LAPAKBERITA.ID – Masjid Riyadhus Shalihin dusun Kalean desa Tanah merah laok berduka atas meninggalnya salah satu khatib imam Jum’at. Abdul Qodir (40) Dusun Kalean Morpao Desa Tanah merah laok, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan, berakhir hidupnya menghadap sang khalik saat membaca khutbah ke-2 Sholat Jum’at di atas mimbar, pada hari Jum’at )26/04/2024).
Pada saat itu, Sontak saja para jamaah shalat Jum’at masjid Riyadhus Shalihin merasa kaget atas peristiwa tersebut, NS salah satu jamaah yang berada di shaf pertama menuturkan, Qodir sapaan akrab almarhum, secara spontan langsung tersungkur di depannya.
“Awalnya khatib biasa saja saat membaca khutbah pertama, namun saat khutbah kedua berjalan, Abdul Qodir Khotib imam Jum’at langsung tersungkur tanpa diawali dengan duduk sejenak, ” tuturnya.
Hal senada disampaikan FR, kakak almarhum saat dikonfirmasi oleh awak media Lapakberita.id melalui seluler nya.
“Adik saya saat membaca khutbah, kondisinya biasa saja, artinya tidak pernah mengeluh bahwa ia sedang sakit, bahkan paginya sempat mencari rumput untuk hewan peliharaan nya,” tutur sang kakak.
Di singgung kesehariannya tentang kondisi kesehatannya, FR mengaku tidak pernah Abdul Qodir mengeluh kesehatan terganggu.
“Tidak, dia (Abdul Qodir) tidak pernah mengeluh sakit,” sambungnya.
Abdul Qodir yang keseharian nya sebagai tenaga pengajar di salah satu madrasah diniyah, dikenal sosok yang baik, pendiam dan suka membantu orang yang minta bantuannya. Abdul Qodir meninggalkan seorang istri dan dua putra.
Diakhir penyampaiannya FR, bahwa keluarga mengikhlaskan kepergian almarhum, kendati kepergiannya begitu mendadak.
“Keluarga semua ikhlas atas kepergiannya, harapannya semoga almarhum (Abdul Qodir) semua amal baiknya diterima di sisi Allah SWT dan diampuni dosanya,” pungkasnya.
Abdul Qodir meniti karirnya sebagai imam Jum’at masjid Riyadhus Shalihin baru tiga kali menjadi imam Jum’at sejak bulan Ramadhan kemarin. Semoga kepergiannya tercatat sebagai syahid.
“Tidaklah seorang muslim meninggal di hari Jum’at atau malam Jum’at, kecuali Allah menjaganya dari siksa kubur” (H.R.At-Tirmidzi dan Ahmad).
( Samsul )