TULUNGAGUNG, LAPAKBERITA.ID – Anggota Polsek Rejotangan Polres Tulungagung Polda Jatim, mendatangi korban meninggal dunia akibat tenggelam di Sungai Pinggir Sungai Brantas Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung.
Penemuan mayat di Pinggir Sungai Brantas terjadi pada hari Sabtu tanggal (06/4/2024) sekira pukul. 10.01 WIB.
Kapolres Tulungagung AKBP Teuku Arsya Khadafi, melalui Kasihumas Polres Tulungagung Iptu Mujiatno mengatakan “Benar, kejadian penemuan seorang mayat yang berjenis kelamin yang ditemukan warga tenggelam di sungai dan diketemukan di Pinggir Sungai Brantas Rejotangan.
“Pada hari sabtu tanggal 6 april 2024 sekira pukul 09.00 WIB pada saat pelapor membuang sampah. Tiba tiba pelapor melihat seorang mayat laki – laki dengan posisi tengkurap tidak memakai baju dan mengenakan celana jeans warna hitam,” ungkap Kasihumas.
“Awalnya pelapor melihat mayat tersebut mengira sebagai boneka,” sambungnya.
Selanjutnya untuk memastikan hal tersebut pelapor memanggil saksi lain untuk melihat secara bersama sama posisi mayat tersebut.
“Setelah diecek ternyata memang benar yang ditemukan adalah seorang mayat laki laki. Tetapi korban dan saksi lain tidak berani turun karena arus sungai yang sangat deras . kemudian Pelapor menghubungi Polsek Rejotangan guna penanganan lebih lanjut,” ungkapnya.
Polsek Rejotangan menghubungi Tim Inafis Polres Tulunggaung untuk melakukan olah TKP dan mengevakuasi mayat yang terapung di pinggir sungai tersebut ke RSUD dr Iskak Tulungagung,
Hasil pemeriksaan dari team Inafis Polres Tulungagung dugaan awal korban meninggal dunia karena hanyut di Sungai.
Korban tersebut bernama Zaenal Andik Tri Wahyudi , (26 thn),Desa Tuliskriyo Kecamatan Sanan Kulon Kabupaten Blitar. Hal tersebut diketahui dari keluarga korban yang bernama Vivit prasetyo.
“Kejadian tenggelamnya korban terjadi pada hari kamis 4 april 2024 sekira pukul 14.30 wib, korban yang pada saat itu berenang untuk berolahraga (korban terbiasa berenang) di sungai brantas masuk Desa Tuliskriyo,” ungkap Mujiatno.
“Pada saat asik berenang tiba tiba terdapat arus sungai yang sangat deras dan akhirnya korban terbawa oleh arus . Ketika terbawa arus tersebut korban tidak berteriak teriak karena yang bersangkutan sudah terbiasa berenang dan sudah terbiasa mendapati kejadian tersebut,” tandasnya.
Pada saat ditemukan tidak terdapat tanda tanda kekerasan pada almarhum. (Diky)