TANGERANG,LAPAKBERITA.ID – Pemerintah Indonesia tengah memutar otak dalam mencarikan pekerjaan untuk pengangguran alias orang miskin usia Produktif dan menampung korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin Budiman Sudjatmiko) mengatakan akan ada perubahan skema bantuan sosial (Bansos). Ia menegaskan bantuan kedepan bakal disalurkan dengan pendekatan pemberdayaan dan pembangunan.
“Bagi mereka yang punya kapasitas Produktif,kita arahkan mendapatkan pekerjaan dan penghasilan, kata Budiman dalam Konferensi Pers di Kemenko PMK, Jakarta Pusat Jumat (6/11/2024), Kementerian Sosialpun sudah sangat ingin ada banyaknya Graduasi.Lulus dari status miskin Ekstrem dan miskin menjadi calon kelas menengah,atau calon kelas Wira usaha, atau calon pekerja upahan,” tegasnya.
Ia mengatakan pemberian bansos kedepan bakal lebih Spesifik untuk kelompok-kelompok tertentu yang memang tidak mampu misal, untuk difabel , orang dengan gangguan jiwa (ODGJ),serta lanjut usia (Lansia).
Budiman mengklaim aspirasi serupa juga dikantongi dari Kementerian Ketenagakerjaan di Indonesia terlalu besar jika hanya diurus Kemenaker.
“Ada persoalan-persoalan teknis dilapangan, ketika disebuah industri ada PHK, disebuah wilayah ada PHK. Bagaimana menampung orang yang terkena PHK ? “beber Budiman.
Soal isi rapat koordinasi dengan Stakeholder terkait.
“Kira-kira Kementerian Desa atau desa-desa disekitar pabrik di kawasan industri yang ada PHK itu, kira-kira bagaimana desa akan bergerak,” sambungnya.
Ia juga mencontohkan kasus lain, seperti pemberdayaan usaha mikro kecil,dan menengah (UMKM) .Budiman mengatakan pelaku UMKM mesti diberdayakan, termasuk dalam proyek-proyek jalan tol. Anak buah Presiden Prabowo Subianto itu menyebut UMKM bisa diberi porsi untuk berdagang di Rest Area sepanjang jalan tol.upaya ini diklaim bakal melibatkan Kementerian UMKM. (Dang)