BANGKALAN, LAPAKBERITA.ID — Terjadinya peristiwa pertumpahan darah dalam momen tahapan Pilkades serentak tahap II Kabupaten Bangkalan Tahun 2023 memantik perhatian berbagai kalangan dengan berbagai sudut pandang penilaian.
Seperti baru ini, insiden pembunuhan yang terjadi di Jalan Raya Halim Perdana Kusuma yang berdekatan dengan kantor DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa) Pemkab Bangkalan, selain satu korban meninggal dunia di lokasi kejadian tersebut, ditambah lagi dua korban kritis yang langsung dapat penanganan RSUD Syamrabu kabupaten Bangkalan.
Peristiwa berdarah hingga merenggut jiwa itu, pihak kepolisian juga saat ini sedang berjibaku untuk menangkap para pelaku, diantaranya telah meminta keterangan puluhan saksi dan mengamankan beberapa mobil yang diduga berkaitan dengan kejadian pembunuhan tersebut.
Menyampaikan tanggapannya mengenai peristiwa itu, Yodika Saputra S.H praktisi hukum wilayah setempat mengaku prihatin atas peristiwa pertumpahan darah pada momen tahapan pilkades tersebut baginya peristiwa itu mestinya bisa diantisipasi agar tidak sampai terjadi.
“Pesta demokrasi desa berupa Pilkades tahap II Kabupaten Bangkalan Tahun 2023 ini idealnya terlaksana dengan damai dan nyaman tanpa mesti mengorbankan apapun, apalagi hingga merenggut nyawa, pihak terkait khususnya pimpinan tertinggi wilayah kabupaten dalam hal ini Bupati dan DPRD mestinya bisa menghadirkan suasana aman dan nyaman dengan memaksimalkan fungsi dari semua perangkatnya,” terang Yodika bernada miris.
Selain itu Yodika juga menyampaikan masyarakat Bangkalan masih belum lepas dari kekecewaannya pada Pemkab Bangkalan, sebab para oknum pejabat teras yang tersangkut dengan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) malah masih ditambah dengan peristiwa berdarah.
“Melihat itu semua maka kami nilai ini merupakan kegagalan para pemangku kebijakan di wilayah Bangkalan, ini catatan kelam masa kepemimpinan mereka,” ujar Yodika menegaskan.
(Yas/Zml)