JAKARTA, LAPAKBERITA.ID – Diketahui Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan bantuan kepada korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) asal Manggarai Timur, NTT. Bantuan diberikan kepada 5 orang dewasa dan 2 balita yang tergabung dalam 3 keluarga berbeda.
Pemberian bantuan itu pun dilakukan langsung oleh Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini pada Kamis (20/7/2023). Keluarga pertama dan kedua mendapat bantuan senilai Rp 18.195.850 dan Rp 5.525.000. Sedangkan keluarga ketiga akan mengikuti rehabilitasi sosial untuk meningkatkan keterampilan.
Setelah memberikan bantuan, Risma berpesan kepada para korban agar tetap bekerja di Indonesia. Kemensos, menurut Risma, akan terus memberikan bantuan. Para korban sebelumnya dijanjikan tawaran untuk bekerja di Kalimantan Tengah pada salah satu perkebunan sawit milik salah satu perusahaan swasta.
Jadi nanti akan kami bantu. Bapak Ibu mau apa. Sudahlah jangan keluar, kita bisa kok cari makan di Indonesia,” ujar Risma kala memberikan bantuan tersebut di Manggarai Timur, NTT.
Untuk itu, Risma meminta agar mereka mencari mata pencaharian di Indonesia saja. Jangan sampai ada lagi korban yang tertipu dan tergoda bekerja di luar negeri oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Karena sebetulnya kita nggak perlu keluar, kita bisa cari uang di sini, jadi jangan mudah tergoda orang-orang yang memang tidak bertanggung jawab,” sebutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Staf Khusus Menteri Sosial bidang Komunikasi dan Media Massa Don Rozano Sigit Prakoeswa merincikan bantuan yang diberikan, yaitu bantuan berupa alat pertanian, peternakan, biaya sekolah anak, hingga peralatan lain untuk membuka usaha.
“Jadi tadi kita bicara sama saudara-saudara kita yang satu yang laki-laki nanti akan bekerja sebagai petani dan peternak, tanaman sayur, dan sebagainya yang memang nilai tambahnya lebih tinggi dibandingkan tanaman-tanaman pangan,” sebutnya.
Kedua, ternak ada yang milih babi ada yang milih ayam. Istrinya satunya mungkin satunya kerja jualan sembako. Satunya jualan yang telur itu,” tambahnya.
Selain itu, Kemensos memberikan bantuan kepada balita penderita anemia aplastik. Balita itu sendiri sedang dirawat di RS I.G.N Ngoerah Denpasar, Bali.
Kemensos melalui Sentra ‘Efata’ di Kupang melakukan pendampingan terhadap anak Aqila selama di RS Labuan Bajo. RS Labuan Bajo bersinergi dengan Sentra ‘Efata’ di Kupang merujuk ke RSUP Prof I.G.N Ngoerah Denpasar.
Menyikapi kinerja Menteri Sosial RI Tri Rismaharini mendapat acungan jempol dari aktivis Komite ANTI KORUPSI Indonesia (KAKI) Dewan Pimpinan Wilayah Jawa Timur.
Moh Hosen Ketua Aktivis KAKI JATIM Berikan acungan jempol Kepada Menteri Sosial RI Tri Rismaharini asal Surabaya Provinsi Jawa Timur kinerjanya tidak di ragukan lagi dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara yang baik khususnya di bidang sosial yang mencakup semua aspek dalam kehidupan sehari hari.
Mantan Walikota Surabaya merupakan satu satunya putera terbaik kota Surabaya sehingga setelah purna tugas menjadi pimpinan nomor satu di Surabaya diangkat menjadi menteri sosial oleh presiden Ir Joko Widodo sejak 23 Desember 2020.
Keberhasilan memimpin Surabaya membuat para petinggi negara khususnya presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo tertarik mengangkatnya menjadi menteri sosial setelah menteri sebelumnya Juliari Batubara terciduk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pasalnya Juliari telah divonis 12 tahun penjara oleh Majelis Hakim Tipikor dalam kasus korupsi bansos Covid-19.
Warga Jawa Timur berharap Menteri Sosial Indonesia Tri Rismaharini untuk mencalonkan diri sebagai Kandidat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim di 2024 mendatang mengingat kecintaan Ibu Risma kepada masyarakat Jawa Timur sangatlah kental dan tulus. Diyakini jika Gubernur Jawa timur yang akan datang dipimpin Ibu Risma Warga Jawa Timur akan lebih Sejahtera dan Merdeka,” Ungkap Aktivis KAKI,” Jumat (21/07/2023).
(Red).