TANGERANG,LAPAKBERITA.ID – Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus melakukan penataan TPA Rawa kucing, salah satunya dengan pemakaian produksi kompos dari sampah Organik atau sampah pasar yang masuk ke TPA Rawa kucing setiap harinya.
Kepala DLH Kota Tangerang Wawan Fauzi mengatakan, pengolahan sampah menjadi kompos di TPA Rawa kucing memang sudah dijalankan sejak lama.
“Sebelumnya, perhari satu ton sampah Organik diolah menjadi 600 kilogram kompos.Namun saat ini secara jumlah terjadi peningkatan dari 1Ton menjadi 2,5 Ton lebih setiap harinya. Saat ini, bisa mencapai 2,5 sampah Organik yang diolah atau difermentasi menjadi 1,5 ton kompos setiap harinya, bertambah seiring penataan TPA Rawa kucing,” ungkap Wawan. Pada Kamis (12/12/2024).
Ia pun menjelaskan, jumlah sampah yang diolah maupun kompos yang dihasilkan dipastikan bertambah.
“Teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) dengan dua line yang diaktifkan mampu mengolah 50 ton sampah setiap harinya .karena memang, dalam pengolahan kompos di TPA Rawa kucing saat ini menggunakan dua metode yaitu sistem pengomposan ,RDF dan tidak ketinggalan sistem moggot di ITF jati uwung, ” tambah Wawan.
Menurut Wawan, dengan maksimal pengolahan kompos di TPA Rawa kucing DLH Kota Tangerang juga menggerakkan program aksi sedekah kompos ke masyarakat secara perdana, saat Launching RDF juga dilakukan pendistribusian 1,5 ton kompos ke 104 kelurahan di kota Tangerang.
“Dengan dasarnya program sedekah kompos ini masyarakat jadi lebih terpacu untuk melakukan pemilihan sampah dirumahnya masing-masing. kami juga ingin mendorong masyarakat untuk menyumbangkan sampah Organik dengan membudayakan pemilihan sampah ditempat tinggalnya masing-masing,” ujar Wawan. (Dang)